Google Ajukan Paten Lensa Kontak yang Berkemampuan Komputer

Inovasi di bidang teknologi memang tidak terbendung lagi. Hal ini terbukti dengan semakin banyak inovasi yang hendak diciptakan oleh perusahaan teknologi dunia. Salah satu yang paling rajin adalah Google, yang telah mengajukan paten mata bionik. Paten tersebut menjelaskan kemungkinan atau cara memperbaiki penglihatan mata tanpa menggunakan kacamata untuk penggunaan setiap hari.

google-office

Seperti yang dikutip dari Venture Beat, Senin (2/5/2016), paten tersebut telah diajukan pada tahun 2014 dan dipublikasikan pada Kamis pekan lalu. Dalam isi paten tersebut menjelaskan tentang sebuah perangkat yang bisa memperbaiki penglihatan mata tanpa harus menggunakan kacamata.

Namun, ketika akan menyisipkan perangkat tersebut, seseorang harus menjalani sebuah tahap prosedur tertentu, untuk melakukan instalasi. Cara kerja mata bionik Google ini memang terbilang rumit, setelah pengangkatan lensa seseorang dari kapsul lensa matanya, cairan akan disuntikkan ke dalam kapsul. Cairan inilah yang bertindak seperti lem, memungkinkan siapa pun yang melakukan prosedur pemasangan perangkat intra-ocular pada kapsul lensa.

Cairan tersebut nantinya akan memadat untuk menghasilkan sambungan antara kapsul lensa dan perangkat, yang kemudian menciptakan lensa kontak elekronik. Lensa kontak elektronik tersebut dapat memperbaiki penglihatan penggunanya. Sensor yang ada di perangkat tersebut akan merasakan ketika penggunanya sedang mencoba melihat suatu objek jauh atau dekat.

Pada dasarnya, Google mengajukan paten lensa kontak buatan yang bisa memperbaiki penglihatan pengguna dan hanya perlu melakukan instalasi sekali saja.

Selain itu, ini bukan pertama kalinya Google menghadirkan inovasi teknologi untuk memperbaiki mata masyarakat umum. Karena sebelumnya Google telah mengajukan paten untuk lensa kontak pintar yang akan beroperasi dengan tenaga surya dan memiliki kegunaan seperti mengukur kadar glukosa si penggunanya.

Karena ide ini masih berupa sebuah paten, bukan berarti kita dapat melihat teknologi tersebut dalam waktu dekat, atau bahkan tidak sama sekali. Karena untuk merealisasikannya memerlukan waktu yang tidak sebentar dan perlu dukungan dari para ahli juga.

Tinggalkan komentar